Syarat Masuk Jurusan Kriminologi dan Karakter Utama yang Harus Dimiliki
Pernahkah nonton serial Detective Conan yang beraksi menyelidiki beraneka macam misteri tindakan kejahatan? Ternyata, di dunia nyata, ada jurusan kuliah bernama Kriminologi yang menyebabkan seorang lulusannya berkarir didalam bidang penganalisisan kejahatan layaknya di serial tersebut. Penasaran layaknya apakah sesungguhnya jurusan ini? Lalu apa pula syarat masuk jurusan Kriminologi yang mesti disiapkan? Simak selengkapnya di ulasan berikut!
Pengenalan Singkat Jurusan Kriminologi
Secara kebahasaan, makna kriminologi sendiri tersusun dari dua buah kata pembangun yaitu crime dan logos berarti kejahatan dan ilmu. Sehingga dapat diartikan jurusan ini mempelajari seluk beluk berkenaan kejahatan yang terjadi. Mulai dari identifikasi tindakan kriminal, penyusunan kronologi kejadian, pemecahan misteri, sampai tindakan yang menuntut anggapan kronis dan analitis lainnya syarat masuk jurusan kriminologi .\
Uniknya, jurusan ini terbilang istimewa gara-gara termasuk jarang di Indonesia dan hanya terkandung di lebih dari satu perguruan tinggi besar saja. Seperti di Universitas Indonesia, Universitas Budi Luhur Jakarta, Universitas Islam Riau, dan sebagainya. Namun demikian, meski jarang, peminat Kriminologi lumayan banyak mengingat prospek karirnya yang tetap terbuka lebar di era depan.
Syarat Administratif Masuk Jurusan Kriminologi
Agar dapat masuk jurusan ini, sudah pasti seseorang mesti mengikuti prosedur seleksi administratif yang diterapkan oleh universitas tujuan. Secara umum, syarat masuk jurusan Kriminologi secara teknis ini terdiri dari lebih dari satu komponen, seperti:
Ijazah SMA, SMK atau pendidikan lain yang sederajat dengan batas lulusan 3 tahun terbaru;
Formulir pendaftaran yang mesti dilengkapi secara online; dan
Dokumen penunjang lain layaknya piagam atau sertifikat penghargaan, kesibukan organisasi, maupun perihal lain yang relevan.
Karakter Utama yang Harus DImiliki untuk Masuk Jurusan Kriminologi
Berikutnya, tak hanya persyaratan teknis di atas, ada syarat lain yang mesti disiapkan. Yakni terkait mental yang mesti dimiliki oleh tiap-tiap calon mahasiswa kriminologi, yang terdiri dari:
1. Komitmen pada Kedisiplinan
Pertama, seorang calon mahasiswa jurusan Kriminologi mesti untuk membawa tradisi hidup telaten sedari dini. Pasalnya, kelak setelah merampungkan kuliahnya seorang sarjana Kriminologi dikehendaki terjun ke lapangan sebagai seorang pakar pengetahuan kriminal. Tentunya, sebagai seseorang yang bersinggungan dengan hukum, mesti memegang teguh kedisiplinan sehingga terhindar dari banyak perihal yang tidak diinginkan.
2. Memiliki Sikap Kritis dan Analitis
Selain disiplin, seorang calon mahasiswa termasuk mesti memiliki pola pikir kronis dan teliti pada sebuah hal. Terutama perihal ini akan dibutuhkan saat seseorang selanjutnya mengikuti perkuliahan terkait identifikasi kasus. Lain daripada itu, seorang calon mahasiswa seyogyanya termasuk jadi biasa membawa pola pikir yang analitis kegunaan merampungkan tiap-tiap misteri pada masalah yang diembannya.
3. Mampu Memanajemen Waktu
Ketiga, pekerjaan terkait dengan masalah kriminal berkenan tidak berkenan akan mengambil banyak selagi gara-gara bersinggungan dengan beraneka macam urusan urgent. Karenanya, amat mesti bagi seorang yang berminat bertekun Kriminologi untuk jadi biasa sesuaikan selagi secara efektif dan efisien. Agar saat amat ditugaskan nanti, tidak kaget dan menyerah di pertengahan jalan.
4. Fleksibel dan Sosialis
Tuntutan selanjutnya, tahu seorang calon mahasiswa mesti memiliki sikap terbuka, fleksibel pada situasi di sekitarnya. Terutama lagi, mesti memiliki sikap sosial yang baik berbentuk kemampuan membangun komunikasi dengan beraneka tipikal orang. Khususnya, terkecuali ini sudah ada didalam diri calon mahasiswa, maka akan memudahkannya didalam menjalani kesibukan perkuliahan yang akan dijalani nantinya.
5. Mental yang Kuat
Terakhir dan merupakan salah satu syarat utama yang tidak boleh disepelekan ialah mental yang kuat. Karena bukan tidak mungkin, akan ada banyak tekanan yang muncul saat seseorang bekerja didalam menganalisis tindakan kriminal. Terutama dari para tersangka kejahatan yang tahu tidak pernah menginginkan jikalau kasusnya terungkap begitu saja.